FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah bidang ilmu yang sangat penting dalam dunia kesehatan modern.
Ilmu ini secara fundamental bertanggung jawab untuk memahami bagaimana obat berinteraksi dengan tubuh kita, sehingga memungkinkan pengembangan terapi yang lebih efektif dan aman.
Tulisan ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu farmakologi, bagaimana interaksi obat terjadi, dan mengapa ilmu ini begitu penting bagi kita.
Apa itu Farmakologi?
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat, mulai dari sifat kimia dan biologinya, mekanisme kerja, hingga dampaknya pada tubuh serta penggunaannya dalam terapi.
Dua konsep dasar farmakologi adalah farmakokinetik dan farmakodinamik:
1. Farmakokinetik mempelajari efek tubuh pada obat. Proses ini dikenal dengan singkatan ADME:
-
Absorpsi (Absorption): Penyerapan obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah.
-
Distribusi (Distribution): Penyebaran obat ke seluruh jaringan dan organ tubuh.
-
Metabolisme (Metabolism): Pemecahan obat oleh tubuh, terutama di hati.
-
Ekskresi (Excretion): Pengeluaran obat dan metabolitnya dari tubuh, biasanya melalui ginjal.
2. Farmakodinamik mempelajari apa yang dilakukan obat terhadap tubuh, seperti target kerja obat, efek yang ditimbulkan, dan hubungan antara dosis serta respons tubuh. Contohnya, obat pereda nyeri bekerja dengan menghambat pengantaran sinyal nyeri di sistem saraf.
Pemahaman mengenai keduanya memungkinkan klinisi memperkirakan kadar obat di tubuh, waktu munculnya efek, serta risiko efek samping [1].
Interaksi Obat dalam Farmakologi
Setelah memahami konsep dasar farmakokinetik dan farmakodinamik, penting juga diketahui bahwa keduanya tidak hanya berlaku pada satu obat saja. Dalam praktiknya, banyak pasien mengonsumsi lebih dari satu obat sekaligus. Pada kondisi ini, dapat terjadi interaksi obat, yaitu ketika satu obat memengaruhi kerja obat lain.
Interaksi obat bisa membuat efek obat menjadi lebih kuat, lebih lemah, atau bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Jenis interaksi obat meliputi:
​
-
Farmakokinetik: Ketika satu obat mengubah penyerapan, metabolisme, atau pembuangan obat lain (ADME).
-
Farmakodinamik: Dua obat bekerja pada target yang sama dan bisa saling memperkuat (sinergis) atau saling melemahkan (antagonis). Misalnya, mengonsumsi dua obat penenang sekaligus dapat memperkuat efek sedatif hingga berisiko menyebabkan depresi pernapasan.
-
Farmaseutik: Ketidakcocokan fisik atau kimia bila obat dicampur sebelum digunakan.
Contoh nyata interaksi obat adalah antasida yang dapat mengurangi penyerapan antibiotik tertentu, atau obat penghambat enzim hati (CYP3A4) yang dapat meningkatkan kadar obat lain hingga berisiko toksik bagi tubuh [2-3].
Kenapa Farmakologi Penting?
Farmakologi sangat penting karena menjadi dasar dalam penggunaan obat yang rasional. Artinya, pasien mendapatkan obat yang tepat, dalam dosis yang sesuai, dan pada waktu yang benar. World Health Organization (WHO) menekankan penggunaan obat yang rasional sebagai bagian penting dari kebijakan obat di seluruh dunia [4].
Dari sisi pasien, farmakologi membantu meningkatkan keselamatan. Banyak pasien dirawat di rumah sakit akibat efek samping obat, bahkan studi menemukan sekitar 5% pasien masuk IGD karena masalah ini. Dengan pemahaman farmakologi, tenaga kesehatan dapat menurunkan risiko tersebut [5].
Selain itu, farmakologi juga berperan dalam pengembangan obat baru. Sebelum dipasarkan, setiap obat harus melalui penelitian lengkap mengenai cara kerja, keamanan, dan interaksinya. Proses ini menjadi jaminan bahwa obat aman digunakan oleh masyarakat [6].
Kesimpulan
Farmakologi adalah ilmu dasar yang memastikan obat dapat digunakan secara aman, tepat, dan bermanfaat bagi pasien. Melalui pemahaman farmakologi, tenaga kesehatan dapat memberikan terapi yang lebih efektif, sementara pasien pun lebih terlindungi dari risiko efek samping.
Sebagai bagian dari farmakologi terapan, obat generik memegang peranan penting dalam menyediakan terapi yang lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas dan efektivitasnya. Oleh karena itu, pemahaman mengenai obat generik juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Jika ingin berdiskusi lebih jauh mengenai obat generik, Anda dapat menghubungi Danny OGBdexa melalui WhatsApp di 0877-7757-8816.
Sumber referensi:
-
Rang, H. P., Dale, M. M., Ritter, J. M., Flower, R. J., & Henderson, G. (2015). Rang & Dale’s Pharmacology (8th ed.). Elsevier.
-
Beringer, P., & Derendorf, H. (2020). Pharmacokinetics and Pharmacodynamics. In Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics (13th ed.). McGraw-Hill.
-
US Food and Drug Administration (FDA). (2020). Clinical Pharmacology and Biopharmaceutics Review. https://www.fda.gov
-
World Health Organization (WHO). (2002). Promoting Rational Use of Medicines: Core Components. https://www.who.int/medicines
-
Davies, E. C., Green, C. F., Taylor, S., Williamson, P. R., Mottram, D. R., & Pirmohamed, M. (2009). Adverse drug reactions in hospital in-patients: a prospective analysis. PLoS ONE, 4(2), e4439. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0004439
-
US Food and Drug Administration (FDA). (2020). Clinical Pharmacology Review. https://www.fda.gov