Abstrak
Latar Belakang: Plasenta previa mempersulit 0,4-0,8% dari seluruh kehamilan. Karena terkait erat dengan emergency delivery, maka perlu dilakukan tindakan seksio sesarea, meskipun hal itu berisiko meningkatkan morbiditas-mortalitas pada ibu dan bayi. Jika tidak ditangani segera, plasenta previa dapat berakibat fatal, seperti syok, perdarahan antepartum, hingga kematian ibu hamil. Penelitian menunjukkan bahwa kejadian plasenta previa meningkat seiring peningkatan frekuensi riwayat seksio sesarea. Persentase plasenta previa dengan riwayat seksio sesarea 1 kali adalah 2,63% dan dengan riwayat seksio sesarea 2 kali adalah 16,6%. Tingginya insiden perdarahan antepartum dan seksio sesarea pada kasus plasenta previa menyebabkan riset tentang korelasi frekuensi riwayat seksio sesarea dengan kejadian plasenta previa perlu dilakukan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara frekuensi riwayat seksio sesarea dan kejadian plasenta previa pada ibu hamil di RSIA Pertiwi Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan case control. Data sekunder yang digunakan berupa rekam medik pasien di RSIA Pertiwi Makassar. Populasi penelitian adalah ibu bersalin di RSIA Pertiwi Makassar periode 2015-2017, yang dibagi menjadi kelompok kasus (ibu dengan diagnosis plasenta previa) dan kelompok kontrol.
Hasil: Data menunjukkan terjadi penurunan jumlah seksio sesarea dan fluktuasi kejadian plasenta previa. Melalui uji Chi-Square didapatkan nilai p = 0,021 (p < 0,05). Nilai Odds Ratio (OR) 4,459 bermakna bahwa ibu dengan frekuensi riwayat seksio sesarea minimal 2 kali berisiko mengalami plasenta previa 4,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu tanpa riwayat seksio sesarea atau dengan riwayat seksio sesarea kurang dari 2 kali.
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang bermakna antara frekuensi riwayat seksio sesarea dan kejadian plasenta previa di RSIA Pertiwi Makassar.
Kata Kunci: Seksio sesarea, plasenta previa.